MENGHUJAMKAN TAUHID KE DALAM JIWA ANAK
Oleh: Ustadz Bachtiar Nasir
Sesungguhnya, hanya ada 2 agama di dunia ini :
1. AGAMA ALLAH : Fitrah Manusia dlm penciptaannya.
2. AGAMA ORANG TUA : Agama yg diajarkan oleh orang tua kepada anaknya.
Boleh jadi, orang tua adalah ‘penjahat’ pertama bagi anak manusia, krn doktrin ‘agamanya’ telah merusak ‘agama ALLAH’ yg telah mjd fitrah smua manusia.
Contoh :
Ortu berkata ‘dahulu nenek moyangmu melakukan …&…
padahal hal itu bertentangan dgn ‘agama ALLAH’
Orang tua bertanggung jawab dalam menjaga fitrah keimanan anak2nya.
AYAH adalah ORANG PERTAMA YG BERTANGGUNG JAWAB thd KEIMANAN ANAKNYA.
Maka ayah,
Jangan bosan menasehati Istrimu.
Jangan bosan menasehati anakmu :)
Keimanan yg bagaimana yg harus tertanam di jiwa anak?
1. Keimanan utk selalu memeluk Islam hingga akhir hayat.
Landasan :
QS. Al Baqarah [2] : 132
“Hai anak-anakku! Sesungguhnya ALLAH telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dlm keadaan memeluk agama Islam”
2. Keimanan terhadap Tuhan Yg Esa, tdk menyekutukan ALLAH (tdk syirik), taat & patuh hanya kpd ALLAH.
Landasan :
QS Al Baqarah [2] : 131
“Apa yg kamu sembah sepeninggalku?” Mereka menjawab “Kami akan menyembah Tuhanmu & Tuhan nenek moyangmu,Ibrahim,Ismail, & Ishaq, (yaitu) Tuhan Yg Maha Esa & kami hanya tunduk & patuh kpd-Nya”
Bagaimana caranya? Bagaimana metodenya?
Bagaimana langkah-langkahnya?
Perhatikan Prinsip-prinsip Dasar Menanamkan Tauhid kepada Anak dgn Metode & Langkah2 sbb :
1. Ajarkan Iman dahulu sebelum Al Qur’an
• Abdullah bin Umar ra berkata : “Dahulu, kami mempelajari keimanan sebelum belajar Qur’an”
• Jundab Albajly : “Dahulu, ketika kami menjelang usia baligh bersama Rasulullah, kami mempelajari keimanan sebelum mempelajari Qur’an. Setelah itu, baru mempelajari Qur’an, akibatnya bertambahlah keimanan kami.”
Tanya : Bolehkah anak usia dini mempelajari Qur’an / mjd hafidz atw hafidzoh?
Jawab : Boleh, asalkan jangan lupa pada esensi keimanannya mksdnya jgn sampai mengejar target utk mjd hafidz sejak usia dini, namun lupa mengajarkan keimanan kepada ALLAH (menanamkan tauhid) dlm jiwa anak.
Bagaimana menanamkan tauhid dalam jiwa anak?
A. Perhatikan kaedah ‘Mencintai ALLAH karena ALLAH baik’
Contoh :
‘Maha besar ALLAH yg menciptakan buah-buahan yg bermacam-macam bentuk & rasanya’
‘Betapa ALLAH sayang kpd kita sehingga kita diberi kemampuan utk bergerak’
‘Maha besar ALLAH yg beri kita kmampuan untuk mempelajari Al Qur’an’
dsb…
Jangan takut-takuti anak dgn murka ALLAH krn otak anak blm siap untuk menerima itu.
Contoh :
‘Kalau adek gak mau sholat,nanti adek dimasukkan ALLAH ke dlm neraka, dibakar dst…’
‘Ayo murajaah, kalau kamu gak mau murajaah nanti ALLAH marah’
‘ALLAH gak suka lo sama anak nakal, nanti ALLAH marah kalau adek nakal’
(sbenernya yg gak suka itu ALLAH atw ortunya? Hati2 mengatasnamakan ALLAH)
B. Anak2 akan mudah mencintai ALLAH jika banyak dikenalkan dgn ihsan (kebaikan2) ALLAH kpd hamba hamba-Nya, perbanyak menyebut nama ALLAH di telinga anak, baik dgn deskripsi maupun dlm diskusi / tanya jawab.
Bacakan ayat2 ALLAH yg terdapat pada ciptaan2 Allah di sekitar anak.
Kaitkan semua kejadian sehari2 di skitar anak dgn kebesaran ALLAH.
(Stay connecting with ALLAH)
Contoh :
Anak sakit, JANGAN katakan:
‘Ayo minum obatnya spy sembuh’
Tapi KATAKAN :
‘Berdoalah kepada ALLAH supaya sembuh, tp jg hrs minum obatnya krn ALLAH suruh kita untuk berusaha. Kesembuhan hanya dari ALLAH’
Saat anak bertanya :
‘Ayah, kok burung bs terbang?’
Jangan hanya katakan :
‘Iya, burung bisa terbang krn pnya sayap’
Tapi KATAKAN :
‘Iya, ALLAH yg berkehendak & menggerakkan burung itu (->tanamkan tauhid), ALLAH berikan sayap & beri ptunjuk utk terbang (-> tauhid & ilmiah) sehingga burung itu bs terbang’
Saat anak meminta sesuatu :
‘Ayah, belikan aku sepeda baru’
Jangan hanya katakan :
‘Iya, nanti kalau ayah ada rezeki, ayah belikan’
Tapi KATAKAN :
‘Iya, kita berdoa ya agar ALLAH berikan rezeki kpd kita sehingga adek bisa dpt sepeda baru’ :)
Antar anak tdr dgn nama ALLAH, doakan anak sesaat ketika tidur & bangunkan anak dgn penuh syukur dgn nama ALLAH.
2. Setelah itu langsung tanamkan ‘Islam adalah Din yg Allah ridhoi’
Tujuan utama menanamkan tauhid kpd anak adalah agar anak TAAT kpd Allah & Rosulnya.
Iman bukan hanya mengakui keberadaan Allah, namun jg TAAT pada perintah Allah.
Syetan mengakui keberadaan Allah, tp tdk taat pada perintah Allah, maka tdk bs disebut beriman.
▶ Ajarkan Adab dalam islam.
Contoh :
‘ ALLAH perintahkan kita utk sholat’
‘Sebelum makan kita berdoa’
‘Rosul mengajarkan utk bicara santun’
‘Rosul ajarkan kita untuk sholat di awal waktu’
dsb..
Tingkatkan ketaatan anak sampai pada sikap wala’ & bara’ -> Takut & Hanya bergantung kepada ALLAH
Landasan : Al-An’am : 78, Al-Mumtahanah : 4, Yunus : 41, Hud : 54, dll
Sehingga anak menyadari bahwa ia beribadah & melakukan semua aktifitasnya hanya krn ALLAH.
Jika sdh pada tingkatan 👆, anak akan dgn sukarela belajar Al Qur’an & beribadah sesuai perintah ALLAH.
Mengajarkan Al Qur’an, mengajarkan adab, mengajarkan ibadah bisa dilakukan bersama2, namun tetap menanamkan Tauhid tidak boleh dikesampingkan bahkan ketika anak masih dalam kandungan.
▶Mahabbah & Ittiba’ Rasulullah
Objective :
Anak kita, belum sempurna imannya sbelum kecintaannya kpd ALLAH & Rasul-Nya melebihi kecintaannya kpd ortu & orang lain yg ia cintai.
Ittiba’ Rasulullah :
Ali Imran : 31
Metode :
– Bimbing bershalawat sebanyak-banyaknya
– Membaca doa setelah adzan & doa2 sehari2 sesuai kebutuhan anak.
– Kisahkan tentang kehidupan pribadi Rasulullah, bacakan shiroh ttg Rasulullah.
“Rabbana hab lana min azwajina wa dzuriyatina qurrata a’yunin waj ‘alna lil muttaqina imaman”
“Ya Tuhan kami, anugerahkan kpd kami pasangan kami & keturunan kami sbg penyejuk hati kami & jadikan kami pemimpin bagi orang2 yg bertaqwa’
(QS. Al Furqan : 74)
Komentar
Posting Komentar