Siswi SMP Bunuh Diri Karena Di-bully, Apa Pandangan Dan Solusinya Menurut Islam ?

Siswi SMP Bunuh Diri Karena Di-bully, Apa Pandangan Dan Solusinya Menurut Islam ?

Menteri Pemberdayaan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA) Bintang Puspayoga menyampaikan duka cita atas meninggalnya SN, pelajar SMP Negeri 147 Ciracas Jakarta Timur.

Sedangkan Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bidang Pendidikan, Retno Listyarti menyatakan bahwa kasus anak sekolah yang melakukan percobaan bunuh diri di sekolah merupakan yang pertama kali terjadi di Indonesia.

"Jika dugaan ini benar, maka kasus ini menjadi kasus pertama di Indonesia, karena beberapa kasus bunuh diri seorang anak umumnya dilakukan di rumahnya sendiri," ucap Retno melalui keterangan tertulisnya, Senin (20/1/2020)

Penyebab utama SN meninggal dunia, diduga bunuh diri dan mendapatkan perhatian khusus karena terjadi di dalam lingkungan pendidikan.

“Kasus meninggalnya SN yang saat ini masih diduga bunuh diri merupakan alarm bagi kita semua baik itu orangtua, guru dan lingkungan sebaya untuk lebih memperhatikan buah hati dan anak-anak di sekeliling kita," ujar Menteri Bintang dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad.

Kasus meninggalnya SN mendapat perhatian besar dari masyarakat dan menjadi pembicaraan di media sosial, setelah beredar isu SN adalah korban perundungan teman-teman sekolahnya.

Hukum Bunuh Diri dalam Islam dan Dalilnya
Ulama menyebut bahwa bunuh dirin adalah dosa besar. Sebab perbuatan ini adalah bentuk dari ketidaksabaran seseorang ketika menghadapi sebuha ujian, putus asa serta mendahului kehendak syar’iyyah Allah SWT meliputi Tujuan Penciptaan Manusia, Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam. Padahal Allah sangat menyayangi hambanya dan melarang bunuh diri. Allah berharap manusia dapat membangun kehidupan yang baik di dunia, namun malah menyerah dan mengakhiri hidupnya. Bunuh diri bukanlah solusi dari sebuah masalah. Hal ini tidak akan menolong kita ketika di akhirat. Emile Durkhem Sosiolog Perancis membagi bunuh diri menjadi 3 jenis dilihat dari apek sosialnya sebagai berikut :

Bunuh diri Egoistik
Seseorang yang tidak tahan bersosialisasi ketika berada di dalam suatu masyarakat atau kelompok sosial tertentu sehingga hal ini menimbulkan angka kematian di kota lebih tinggi daripada di daerah pedesaan.

Bunuh diri Altruistik
Seseorang yang terlalu kuat bersosialisasi dalam masyarakat atau kelompok sosialnya sehingga ia mengikuti seluruh tradisi dan norma walaupun itu harus melakukan bunuh diri seperti harakiri yang terjadi di Jepang.


Bunuh diri Anomik
Seseorang yang mempunyai gangguan keseimbangan dalam bersosialisasi dalam masyarakat sehingga ia tidak memiliki pegangan norma-norma seperti orang  yang cerai atau orang yang mengalami kegagalan besar dalam usahanya.

Ayat Al-Quran dan Hadist yang Melarang Bunuh Diri

Allah berfirman :
Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu (QS. An-Nisa’ 4:29). Diantara penjelasan Ulama tentang firman Allah SWT yang artinya, “Dan janganlah kamu membunuh dirimu sebagai berikut :

Imam Abu’ Ja’far ath-Thabari Rahimahullah berkata “Janganlah sebagian kamu membunuh sebagian lainnya, padahal kalian memang pemeluk satu agama satu dakwah dan satu keyakinan. Allah SWT menjadikan seluruh umat Islam, sebagian mereka dan sebagai bagia dari sebagian yang lain. Allah SWT menyamakan kedudukan orang yang membunuh sesama umat Islam sama dengan orang yang membunuh dirinya sendiri sebab orang yang membunuh dan dibunuh adalah satu tangan menyelesaikan selisih agama mereka berdua” (Tafsir ath-Thabari 8:229)

Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “firman Allâh Azza wa Jalla (yang artinya), ‘Dan janganlah kamu membunuh dirimu’, yaitu dengan melanggar perkara-perkara yang diharamkan oleh Allâh Azza wa Jalla dan melakukan kemaksiatan-kemaksiatan kepada-Nya, serta dengan memakan harta di antara kamu dengan cara batil”. (Tafsir al-Qur’ânul ‘Azhîm, 2/269). Imam Al-Baghawi rahimahullah berkata, “Firman Allah SWT yang artinya “Dan janganlah kamu membunuh dirimu.” Sedangkan dalam Surah Al-Baqarah 2:195 menegaskan bahwa “Dan kamu menjatuhkan dirimu sendiri dlam kebinasaan . 3 makna tentang ayat-ayat di atas adalah :

Larangan melanggar larangan Allah karena mengakibatkan kebinasan diri sendiri. Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Barang siapa yang menjatuhkan dirinya dari sebuah gunung lalu bunuh diri, maka ia akan masuk ke dalam api neraka Jahannam, tinggal lama dan dijadikan berada di dalam sana selama-lamanya. Dan barangsiapa yang meminum racum lalu membunuh dirinya sendiri, maka racunnya akna berada di tangannya yang akan diminum seterusnya di dalam neraka Jahannam, tinggal lama, dijadikan tinggal lama selama lamanya di dalam neraka Jahannam. Dan barang siapa yang membunuh dirinya dengan besi, maka besiny akan selalu berada di tangannya, menikam perutnya, tinggal lamadan dijadikan oleh Allah tinggal lama selama-selamanya di dalam neraka Jahannam (HR. Al-Bukhâri, no. 5778; Muslim, no. 109; lafazh bagi Al-Bukhâri)

Cara Agar Terhindar dari Bunuh Diri
Sekali lagi, bunuh diri bukanlah sesuatu yang disarankan oleh Allah, bukanlah sesuatu yang baik dan bukanlah sebuah solusi dari masalah-masalah yang dihadapi. Bukankah Allah sudah melarang jelas perbuatan ini dan memasukkannya ke Neraka Jahannam. Berikut adalah cara-cara agar manusia khususnya umat Islam agar bebas dan terlepas dari tindakan bunuh diri yang akan memasukkannya ke neraka Jahannam sebagai berikut :

Menyerahkan hidup kepada Allah
Apabila manusia beriman dan meyakini akan Rukun-rukun Allah seperti Rukun Islam dan Rukum Iman tentu ia akan terhindar dari perbuatan bunuh diri. Orang yang menyerahkan hidup dan merasa hidupnya selalu bersama Allah akan selau berkeyakinan bahwa masalah yang dihadapi tidak terlalu besar karena Allah SWT akan menolong hamba-Nya yang sedang mengalami masalah dan kesulitan. Umat Islam yang beriman dan yakin akan hal itu akan menganggap bahwa Allah lebih berkuasa selain daripada Allah SWT. Bukankah Allah tidak akan memberikan cobaan di luar kemampuan umat-Nya? Katakan dan yakini bahwa sebesar apapun masalahnya, kita memiliki Allah yang lebih besar.

Dunia bukan tujuan hidup
Dalam hidup ini tak ada sesuatu yang sempurna akan selalu ada saja masalah yang timbul menimpa manusia. Seperti halnya hakikat manusia yang memang selalu berganti antara suka, duka dan perasaan netral. Maka janganlah jadikan dunia sebagai tujuan manusia yang utama. Dunia Menurut Islam adalah tempat naungan sementara untuk menyiapkan pahala sebagai bekal di akhirat nanti. Manusia yang melakukan tindakan bunuh diri adalah mereka yang menjadikan manusia sebagai tujuan utamanya. Padahal Allah telah menjajikan kemudahan setelah kesusahan, setelah kehidupan dunia ada di kehidupan akhirat.

Melihat orang-orang yang kesusahan
Apabila kita sedang mengalami kesulitan dan kesusahan, maka tengolah mereka yang lebih mengalami kesulitan daripada kita. Dengan melihat orang-orang yang mengalami kesulitan, akan melatih kita untuk selalu bersyukur dan sangat merasa beruntung bahwa terdapat kenikamatan lain yang kita rasakan sehingga kita dapat memahami Cara Bahagia Menurut Islam dalam Kehidupan Dunia  dengan baik.


Selalu berusaha bersyukur dan berterima kasih atas nikmat Allah
Cara bersyukur menurut Islam adalah hal yang wajib dilakukan saat menghadapi masalah dan kesulitan yang terjadi dalam kehidupan kita. Manusia yang selalu mengupayakan dirinya untuk selalu bersyukur akan diringankan bebannya dan selalu semakin Allah tambahkan kenikmatan atas dirinya sebab manusia yang selalu bersyukur akan selalu mencari kenikmatan lain yang Allah telah berikan. Ia tidak akan memikirkan masalah lain, namun sibuk memikirkan kenikmatan-kenikmatan lain yang Allah telah berikan. Contohnya adalah mensyukuri turunnya hujan.

Berkumpul bersama orang-orang Shaleh
Orang-orang shaleh akan selalu memposisikan dan mengkondisikan diri kita agar selalu hidup dengan aturan-aturan dan nilai-nilai Islam. Mereka akan selalu mendorong kita untuk berbuat kebaikan, mensyukuri segala nikmat, menjauhkan diri dari bunuh diri, menyabarkan kita dan saling mengingatkan satu sama lain.Bersama orang-orang shaleh, kita akan senantiasa mendapatkan saran, penerangan dan menjauhkan diri kita dari perilaku dan tindakan yang merugikan kita dari perbuatan yang dilarang oleh Allah serta membuat jiwa kita menjadi selalu tenang.

Demikian larangan bunuh diri dalam Islam. Mendekatlah diri kepada Allah agar senantiasa meningkatkan keimanan kita sehingga menghindarkan kita dari perilaku bunuh diri.

Komentar

Postingan Populer