Organisasi, dan Pengurus Masjid *)

Zaman terus berkembang , melaju seperti cahaya. Oleh karena itu, kita harus berpacu dengannya agar tidak ketinggalan. Begitu pula juga dalam mengelola masjid. Di zaman yang serba digital ini, dalam mengelola masjid sangat dibutuhkan ilmu dan ketrampilan menejemen. Pendekatan, perencanaan, strategi dan evaluasi harus senantiasa disesuaikan dengan model menejemen modern agar masjid juga bisa berkembang modern. Bukan saatnya lagi pengurus masjid berpegang pada cara-cara pengelolaan masjid yang tradisonal. Sudah terbukti, dengan cara pengelolaan yang tradisonal, masjid menjadi sulit berkembang. Bahkan bisa dikatakan ketinggalan zaman, yang berakibat masjid terpinggirkan, tidak berdaya di tengah kepungan dunia yang semakin maju. Oleh karena itu, tidak bisa ditunda-tunda lagi penggunaan ilmu menejemen modern dalam mengelola masjid. A. PENGERTIAN ORGANISASI Sejak zaman dahulu, berbagai macam organisasi sudah dikenal oleh umat manusia. Melalui organisasi manusia telah mendapatkan banyak manfaat sehingga bisa mencapai kemajuan dalam pemikiran dan kerja-kerja kreatif. Ia talah membuat manusia yang cerai-berai menjadi satu , menjadi kekuatan yang dahsyat. Dalam kehiduapan modern,manusia tidak lepas dari organisasi. Ketika lahir, manusia menjadi bagian dari organisasi terkecil yang dikenal sebagain keleuarga. Bagitu juga ketika diberangkatkan ke liang kubur, dia pun tidak lepas dari organisasi yang lebih besar, yaitu masyarakat. Organisasi timbul karena manusia tidak bisa sendirian dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia selalu membutuhkan bantuan dari orang lain, baik material maupun spiritual. Adanya keinginan untuk bekerjasama dan mencapai tujuan bersama inilah yang mendorong manusia berorganisasi. Ada beberapa unsur yang menyebabkan timbulnya organisasi, yaitu: 1). Adanya dua orang atau lebih, 2). Ada kepentingan bersama yang akan dituju, 3). Ada kerja sama. Apabila dikaji secara harfiah, “organisasi” berasal dari kata organon yang berarti “alat”. Sehingga bisa didefinisikan sebagai suatu sistem usaha kerja sama dari beberapa orang untuk mencapai tujuan bersama. Sebagaimana organ tubuh, organisasi memang terdiri dari bagian yang berbeda-beda, baik fungsi maupun kerja, tetapi menjadi satu kesatuan yang utuh. Atau dengan kata lain, organisasi merupakan sekelompok orang yang bersatu dalam satu pimpinan, dengan menentukan tujuan atau hasil yang ingin dicapai. B. ORGANISASI MASJID Lantas apa yang dimaksud organisasi masjid ? Organisasi masjid merupakan wadah bagi umat Islam untuk mancapai tujuan bersama dalam memakmurkan masjid. Ia berperan mulai dari merumuskan hingga mengevalusi kegiatan masjid sehingga seluruh program kerja bisa berjalan dengan baik. Sebagai sebuah “alat”, organisasi masjid haruslah mempunyai kelengkapan-kelengkapan organisasi, seperti pengurus, program kerja, secretariat dan lain sebagainya. Semua dibutuhkan agar organisasi benar-benar menjadi mesin yang benar-benar bisa bekerja. C. STRUKTUR DAN BAGAN ORGANISASI MASJID a. Struktur Organisasi Masjid Struktur oraganisasi masjid adalah susunan unit-unit kerja yang saling berhubungan satu sama lainnya. Masing-masing unit mempunyai fungsi yang berbeda, tetapi dihubungkan dengan garis koordinasi. Adanya koordinasi inilah yang menyebabkan antar unit kerja menjadi satu kesatuan. Biasanya struktur organisasi digambarkan dalam sebuah bagan organisasi yang menggambarkan masing-masing unit kerja dan hubungannya. Tentang bentuk bagan organisasi ini biasanya ditentukan berdasarksan kebutuhan program dan tujuan dari tiap-tiap masjid. b. Pembagian Tugas Masing-masing Departemen (Lajnah) Masjid sebagai pusat kegiatan umat Islam membutuhkan sebuah menejemen modern agar benar-benar bisa berfungsi secara optimal. Untuk itu, setiap kegiatan haruslah mengikuti alur menejemen modern yang meliputi: Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Staffing (Pengurus), Derecting (Pengarahan), Controling (Pengawasan), Comunication (Komunikasi). Setelah bersepakat bahwa mengelola masjid harus menggunakan menejemen modern, maka tugas takmir/pengurus masjidlah yang kemudian berperan besar. Tanpa adanya takmir tentu semuanya tidak akan bisa berjalan, karena dialah yang akan menjalankan seluruh program itu. Maka menjadi kebutuhan dari takmir masjid untuk membuat struktur organisasi guna mengatur pembagian tugas. Unsur yang harus ada dalam takmir masjid: a). Yayasan, b). Imam masjid, c). Manejer/ketua, d). Tata usaha (Sekretaris, bendahara), e). Operasional/Lajnah . Jadi jika diperinci lagi tugas takmir masjid sesuai dengan Tupoksi (Tugas pokok dan fungsinya) adalah sebagai berikut: I. KETUA 1. Memimpin dan mengorganisasikan kegiatan takmir/pengurus masjid dalam Melaksanakan tugasnya. 2. Mewakili organisasi masjid baik ke dalam atau ke luar. 3. Mengawasi pelaksanaan program kerja. 4. Mendatangani surat-surat penting 5. Memimpin evalusi atas pelaksanaan program kerja. 6. Membuat laporan pertanggung jawaban dari program-program yang telah di lakukan II. WAKIL KETUA 1. Mewakili ketua bila berhalangan. 2. Membantu ketua dalam menjalankan program kerja. 3. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada ketua. III. SEKRETARIS 1. Mewakili ketua dan wakil ketua jika keduanya berhalangan. 2. Bertanggung jawab terhadap segala bentuk administrasi masjid. 3. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnyab kepada ketua. IV. WAKIL SEKRETARIS 1. Mewakili ketua, wakil ketua dan sekretaris jika ketiganya berhalangan. 2. Memawakili sekretaris dan bertanggung jawab dalam menjalankan administrasi. 3. Membantu sekretaris dalam menjalankan tugas administrasi masjid. V. BENDAHARA 1. Mengelola keungan masjid. 2. Menerima, menyimpan dan membukukan keuangan. 3. Mengeluarkan uang sesuai kebutuahan. 4. Menyimpan tanda bukti penerimaan dan pengeluaran. 5. Membuat laporan keungan rutin. VI. WAKIL BENDAHARA 1. Mewakili bendahara bila berhalangan. 2. Membantu bendahara dalam tugas mengelola keuangan masjid. 3. Merencanakan sumber dana keuangan masjid bersama bendahara. VII. DEPARTEMEN/LAJNAH DAKWAH 1. Merencanakan, mengatur dan melaksanakan kegiatan dakwah 2. Membuat jadwal kajian-kajian keagamaan 3. Membuat jadwal pembicara pada setiap kajian 4. Membuat jadwal imam khatib shalat jumat 5. Mengkordinir shalat jum’at 6. Mengkoordinir kegiatan Remas (Remaja masjid), para akhwat (ibu-ibu) dan anak-anak. 7. Mengkordinir Kegiatan ramadhan. 8. Mengkordinir kegiatan hari raya idul fitrih dan idul adha. 9. Mengumumkan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan dakwah. VIII. DEPARTEMEN/LAJNAH PENDIDIKAN 1. Merencanakan, mangatur dan melaksanakan kegiatan pendidikan. 2. Membuat jadwal kursus atau TPA. 3. Mengkordinir pendidikan formal (KB, TK, SD, SMP, SMA). 4. Mengumumkan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pendidikan. IX. DEPARTEMEN /LAJNAH HUMAS (Hubungan Masyarakat) 1. Merencanakan, mengatur dan melaksanakan kegiatan hubungan masyarakat. 2. Melakukan koordinasi dengan pemerintahan desa, pengurus RT/RW. 3. Melakukan koordinasi dengan pemerintahan kecamatan dan aparat keamanan. 4. Menjaga hubungan baik dengan masyarakat dan ormas. X. DEPARTEMEN /LAJNAH SOSIAL 1. Merencanakan, mengatur dan melaksanakan kegiatan yang bersifat sosial. 2. Menyantuni fakir miskin, yatim piatu, janda dan lain –lain. 3. Melakukan khitanan massal. 4. Melakukan bakti sosial. 5. Mengkordinir bantuan dana terhadap korban bencana dan krisis kemanusian. XI. DEPARTEMEN/LAJNAH KESEHATAN 1. Merencanakan, mengatur dan melaksanakan kegiatan kesehatan. 2. Mekalukan pengobatan/penyembuhan massal. 3. Mengadakan kursus/pelatihan pengobatan. 4. Menjalin hubungan dan koordinasi dengan dinas kesehatan, dan pengusaha herbal. XII. DEPARTEMEN /LAJNAH REMAS (Remaja Masjid) 1. Merencanakan, mengatur dan melaksanakan kegiatan Remas. 2. Mengdakan kursus/pelatihan remaja. 3. Mengadakan kajian/douroh remaja. 4. Membantu semua kegiatan masjid. XIII. DEPARTEMEN/LAJNAH BAITUL MAL 1. Merencanakan, mengatur dan melaksanakan kegaitan Baitul Mal 2. Mengelola sumber Baitul Mal 3. Mengeluarkan sumber Baitul Mal untuk pendidikan dan sosial keagamaan IX. DEPARTEMEN/LAJNAH UMUM 1. Membantu semua pelaksanaan kegiatan kemasjidan 2. Selalu melakukan koordinasi dalam setiap membatu kegiatan kemasjidan ________ *) Pokok-pokok pikiran yang disampaikan dalam Musyawarah kerja Masjid Nida’ul Fitrah Sidoarjo pada Tanggal 18 Nopember 2012 M/22 Muharam 14333 H

Komentar

Postingan Populer